judul post ini seperti seseorang sedang mengetik

kursor mengikuti

judul post ini seperti seseorang sedang mengetik.

Jumat, 14 Januari 2011

MAKALAH RENDAHNYA PENGUASAAN GURU DALAM PEMILIHAN BAHAN AJAR DI SEKOLAH DASAR


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam sistem pendidikan modern, fungsi guru sebagai agen penyampai pesan-pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan  bahan ajar pendidikan, agar proses belajar mengajar pada khususnya dan proses pendidikan pada umumnya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Hal itu disebabkan antara lain, materi pendidikan yang akan disampaikan semakin beragam dan luas mengingat perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat. Dewasa ini guru bukanlah satu satu-satunya sumber belajar dan penyampai pesan-pesan pendidikan. Namun berkembang melalui media-media pendidikan yang beragam dan bervariasi sebagai alat Bantu pendidikan, juga berfungsi sebagai penyalur pesan-pesan pendidikan.
Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran pada tingkat SD adalah memilih bahan ajar yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran rangka membantu siswa mencapai kompetensi yang hendak di capai yang mana telah tertuang dalam bentuk atas pokok- pokok pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan standar pencapaian (performance standard). Standar materi
berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasi siswa, sedangkan standar penampilan berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka membantu siswa mencapai standar kompetensi.
Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar yang tepat, perlulah memilih sumber dimana bahan itu didapat serta menganalisis. Apakah bahan ajar itu sudah sesuai dengan SK atau Kd yang di harapkan oleh kurikulum .atau apakah bahan ajar tersebut tidak terlalu ngambang. Dan juga ada kecenderungan sumber ajar itu dititip terapkan pada satu buku paket saja, padahal banyak sumber bahan ajar itu selain buku yang dapat digunakan sesuai jenisnya , yaitu, bahan cetak, bahan audio, bahan audio visual, dan bahan interaktif . karena hal ini merupakan salah satu tugas pokok guru dalam mengelola aktivitas pembelajaran
Seiring dengan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai masalah “Rendahnya Penguasaan Guru Dalam Pemilihan Bahan Ajar Di Sekolah Dasar  ”.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1.      Bagaimana fungsi bahan ajar di SD?
2.      Bagaimana Pemilihan bahan ajar yang tepat oleh guru SD dalam menyajikan pembelajaran?
3.      Bagaimana solusi yang tepat dalam pemilihan bahan ajar di SD

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini :
  1. Mengetahui bentuk fungsi bahan ajar di SD
  2. Mengetahui cara pemilihan ajar yang tepat dalam proses belajar di   SD
  3. Mengetahui solusi yang tepat dalam memilih bahan ajar

D.    Manfaat penulisan

Dalam penulisan makalah ini besar harapan penulis dapat memberikan manfaat bagi
1.      Penulis, dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang tidak dapat dinilai dengan apapun dan sangat berguna bagi penulis dimasa yang akan datang.
2.      Guru, agar mampu dalam memilih bahan ajar, metode pembelajaran dan memberikan penilaian
3.      Siswa, agar terjadi perubahan baik berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan siswa melalui pembelajaran.
4.      Pembaca, menambah pengetahuan  tentang bahan ajar, metode pembelajaran dan memberikan penilaian



PEMBAHASAN
BAHAN AJAR
Manusia di ciptakan dengan anugrah akal pikiran yang menyebabkan manusia dapat mengambil suatu sumber pelajaran dari kondisi sekitarnya. Yang dimaksud dalam hal ini adalah interaksi manusia dengan manusia lain, kondisi lingkungan, peristiwa, literature atau bahkan benda yang dapat dijadikan sebagai suatu sumber belajar.
Sumber belajar dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai suatu informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media sebagai wahana bagi siswa atau peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku dan membantu siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran sebagai perwujudan dari kurikulum yang telah ditetapkan.
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan tersebut dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang. Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek. Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan hubungan sebab akibat.
Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-
langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas
Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.


B. Tujuan dan Fungsi Bahan Ajar

Adapun tujuan dan fungsi bahan ajar sebagai berikut: Tujuan bahan ajar
1 Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu
Segala informasi yang didapat dari sumber belajar kemudian disusun dalam bentuk bahan ajar. Hal ini kemudian membuka wacana dan wahana baru bagi peserta didik, karena materi ajar yang disampaikan adalah sesuatu yang baru dan menarik.
2 Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar
Pilihan bahan ajar yang dimaksud tidak terpaku oleh satu sumber saja, melainkan dari berbagai sumber belajar yang dapat dijadikan suatu acuan dalam penyusunan bahan ajar.
3 Memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran akan termudahkan karena bahan ajar disusun senditi dan disampaikan dengan cara yang bervariatif.
4 Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
Dengan berbagai jenis bahan ajar yang bervariatif di harapkan kegiatan pembelajaran tidak monoton hanya terpaku oleh satu sumber buku atau di dalam kelas saja.
Fungsi Bahan Ajar
1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi yang seharusnya diajarkan kepada siswa
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus substansi kompetensi yang seharusnya dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian dan penguasaaan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.

C.    Memilih bahan ajar yang tepat di SD

Seorang guru dikatakan professional apabila ia mempunyai kompetensi didalam memilih bahan pelajaran, masalah yang sering dihadapi oleh guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit terlalu dalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.
Seorang guru perlu memiliki kompetensi untuk menciptakan situasi yang bisa membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan hati menyejukkan jiwa siswa yang sesuai dengan tuntunan siswa dan tingkat kemajuan zaman yang berdasarkan kepada alternatif model kurikulum SD masa depan serta menyesuaikan dengan visi dan misi kurikulum.
Seorang guru guru harus kreatif dalam memilih bahan ajar yang tepat. Dalam http://www.scribd.com menyebutkan bahwa :“Bahan ajar menurut jenisnya, terdapat empat jenis kelompok, yaitu,
bahan cetak, bahan audio, bahan audio visual, dan bahan interaktif.
1.BahanAjarCetak
Handout
Buku
Modul
Lembar Kerja Siswa
       Brosur
Leaflet
Wallchart
Foto/gambar
Model/maket
2.Bahan Ajar Dengar(audio)
Kaset /PiringanHitam /CompactDisk Radio
3.BahanAjar Pandang Dengar(AudioVisual)
Video/Film Orang/ Nara Sumber Pakar Bidang Studi
4.BahanAjarInteraktif
Diskusi Lingkungan/Pelajaran diluar kelas Praktek dari sebuah materi tertent


D.    Problematika Guru SD

Berdasarkan realita di lapangan yang penulis lihat rendahnya kompetensi guru di SD, ada guru yang belum mengusai bahan pelajaran sebagai moderator dalam PBM sehingga tidak membuat RPP yang lengkap karena tidak mengusai bahan untuk membuat RPP tersebut, sesuai dengan pendapat seorang ahli bernama Fasli (2006 )  mengatakan bahwa : “ dari 2,7 juta guru yang ada saat ini hanya sekitar 12,505 orang tidak layak mengajar hal ini disebabkan oleh kompetensi dan profesional guru yang masih belum terlalu tinggi”.
Ketidak profesionalan dan rendahnya kompetensi guru di SD hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1.      Kurang seriusnya guru dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna untuk penambahan keprofesionalan seorang guru baik dalam forum sekolah maupun dalam Porum KKG (Kelompok Kerja Guru ) dan lain sebagainya dikarenakan oleh sesuatu atau lain hal.
2.      Karena seringnya bertukar kurikulum ajar, sehingga membingungkan guru dalam mengolah bahan ajar tersebut.
3.      Karena masih rendahnya tingkat kualitas pendidikan guru SD
Rendahnya mutu keterampilan atasan  dalam pengusaan bahan ajar memilih metoda dalam penyajian pelajaran dan cara mengevaluasi murid, ini terbukti waktu supervise dikelas hanya bisa banyak menyalahkan guru, tapi tidak bisa mencarikan jalur keluar dari kesalahan itu.
4.                            Kurang kreatif ( malas) guru dalam mencari bahan ajar yang tepat untuk proses pembelajaran
5.                            Karena banyaknya administrasi yang harus diselesaikan oleh guru di sekolah

E.     Solusi terhadap problema, isu guru SD

Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional menurut pasal 300 No 20 Tahun 2003 yang berbunyinya:”
Pendidikan dasar berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif serta bertanggung jawab.

Untuk itu penulis berpendapat bahwa solusinya adalah:
1.      Baik dalam forum rapat pembinaan guru tingkat sekolahan atau pun KKG mengadakan pembahasan materi tentang.
a.       Penjelasan tentang arti bahan ajar yaitu bahan ajar adalah suatu materi yang harus di pelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan harus dipelajari oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai dengan masing-masing bidang pembelajaran.
b.      Menentukan jenis bahan ajar sesuai dengan prosedur yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan
c.       Menentukan bentuk-bentuk penyajian bahan pelajaran pada SD
Sumber bahan ajar ialah merupakan tempat dimana bahan ajar itu di dapat dalam mencari sumber ini siswa bisa saja dilibatkan misalnya: siswa ditugasi untuk mencari Koran, majalah dan sebagainya yang berhubungan dengan materi bahkan bahan ajar bisa saja dapat diambil dari internet dan sebagainya.
d.      Prinsip dan penyusunan bahan ajar
Ada tiga prinsip dalam penyusunan bahan ajar yakni :
1.      Relevansi
2.      Konsistensi
3.      Kecukupan
Perlu pula kita menentukan langkah-langkah dalam memilih bahan ajar yakni :
a.       Mengidentivikasi aspek-aspek yang terdapat dalam SK dan KD pembelajaran.
b.      Mengidentivikasi jenis-jenis materi pembelajaran.
c.       Memilih jenis materi yang sesuai dengan SK dan KD.
2.      Pengalokasian dana Bos yang harus lebih besar untuk penyediaan bahan ajar di sekolah.
3.      Guru harus kreatif serta harus mampu berinovasi dalam memilih dan menentukan bahan ajar

















PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang terdapat di pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, guru SD dalam melaksanakan proses PBM harus memiliki sejumlah kemampuan atau kompetensi untuk menentukan bahan ajar yang tepat dalam proses belajar mengajar siswa di kelasnya sendiri.
Untuk menciptakan guru SD yang professional dan berkompetensi memadai tidaklah semudah dengan apa yang sudah dibayangkan. Banyak faktor yang harus dijalani yakni faktor peningkatan ilmu. Pengetahuan, peningkatan professional. Sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah yakni dikeluarkannya UU guru dan dosen. Melakukan peraturan-peraturan dibidang kejuruan, bahkan sedang gencar-gencarnya pemerintah melakukan sertifikasi guru. Semua itu untuk meningkatkan professional atau kompetensi guru.

B.     Saran

Professional atau kompetensi seorang guru sangat menentukan keberhasilan dan ketercapaian tujuan pendidikan di SD, karena itu penulis menyarankan kepada guru SD jangan merasa puas dengan ilmu yang sudah dimiliki, mari kita membangkitkan kembali semangat untuk menambah ilmu dan wawasan terutama yang bersangkutan dengan tugas dan jabatan kita sebagai guru SD, amin.


KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
            Makalah ini diberi judul “Isu-isu Guru di SD ”. Dan dalam pembuatan makalah ini, penulis merasa perlu bantuan dari banyak pihak demi mendekati kesempurnaan makalah ini.
            Mungkin saja makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan bantuan saran atau kritikan dari berbagai pihak. Demi perbaikan dimasa yang akan datang.
            Terakhir besar harapan penulis agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca lainnya, amin.


Padang,      Oktober 2010


Penulis

i
 

DAFTAR RUJUKAN



Asmawi Zainul. (1998). Locus of Control, Self-Esteem, dan Tes Baku. Jurnal Pendidkan : Mimbar Pendidikan No.3 Tahun XVII.1998. Halaman 12-18. Bandung : University Press IKIP Bandung.

Bobbi DePorter&Mike Hernacki. (1999). Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (Terj). Bandung : Penerbit Kaifa

Dedi Supriadi. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa

Robert K Cooper & Ayman Sawaf. (2001). Executive Eq: Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan dan Organisasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

http://www.scribd.com/doc/26566848/Konsep-Dasar-Dan-Pengertian-Bahan-Ajar-Sekolah






DAFTAR ISI
                                                                                        Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................        i
DAFTAR ISI ..................................................................................................        ii
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...................................................................................        1
B.     Rumusan Masalah..............................................................................        2
C.     Tujuan Penulisan ...............................................................................        2
D.    Manfaat penulisan..............................................................................        2
PEMBAHASAN
A.    Memilih bahan ajar yang tepat di SD................................................        4
B.     Problematika Guru SD.......................................................................        4
C.     Solusi terhadap problema, isu guru  SD.............................................        5
PENUTUP
A.    Kesimpulan...........................................................................................        8
B.     Saran ....................................................................................................        8
DAFTAR RUJUKAN

1 komentar: